22 Jun Pelajaran Berharga dari Civita Youth Camp
KESUKSESAN bukanlah tentang materi yang kita dapat, namun merupakan suatu proses perjalanan dan bagaimana kita berbagi kepada sesama. Eksekutif muda perlu merenungkan dan merefleksikan harapan dan tujuan dalam hidupnya. Untuk meraihnya, bekal tekad dan tanggung jawab merupakan hal penting yang perlu dimiliki agar tujuan dapat tercapai. Hal tersebut merupakan intisari yang didapatkan selama permenungan dua hari para eksekutif muda yang tergabung dalam Alumni Penerima Beasiswa Yayasan Bhumiksara selama mengikuti
retret pendek di Civita Youth Camp – Ciputat Tangerang Selatan, Sabtu (5/12) hingga Minggu (6/12). Retret dibimbing langsung oleh Direktur Civita Youth Camp, Romo Odemus Bei Witono SJ. Dengan gayanya yang khas, Romo Bei membekali sembilan alumni penerima beasiswa Yayasan Bhumiksara dengan materi berupa
presentasi menarik dan latihan rohani.
Acara yang digelar dua hari ini merupakan program leadership yang disiapkan oleh Yayasan Bhumiksara untuk meningkatkan kapasitas kaum muda dan membentuk para pemimpin masa depan yang tangguh dan sesuai dengan iman Katolik. Ketua Pengurus Yayasan Bhumiksara, J. Eddie Cahyono Putro dalam pengantarnya
menjelaskan bahwa Yayasan Bhumiksara sebagai pemberi beasiswa tidak hanya memberikan beasiswa saja, namun membekali para penerima beasiswa dan para alumni dengan program-program pengembangan yang berguna bagi mereka.Menurut Eddie, acara ini merupakan acara pertama Yayasan Bhumiksara yang membekali para
alumni dengan pendampingan rohani. Eddie mengapresiasi para alumni yang tetap menjalin komunikasi dan mengadakan kegiatan, bahkan mampu memberikan bantuan untuk menambah kuota penerima
beasiswa bagi para yuniornya. Bagi para peserta retret, acara ini dinilai cukup bermanfaat. Bahkan tidak sedikit yang merasa bahwa waktu pelaksanaannya terasa sangat singkat.
/Young leadership program di Civita Youth Camp Ciputat 5-6 Maret
2016. (Royani Lim/Sesawi.Net)/
Teguh, seorang karyawan perusahaan yang bergerak di bidang migas menyampaikan bahwa pembekalan ini seharusnya diberikan pada saat mereka lulus kuliah atau pada saat ingin memantapkan tujuan
hidupnya. Teguh berharap para penerima program beasiswa Pemapan dari Yayasan Bhumiksara generasi berikut setelah mereka juga bisa mendapatkan pendampingan seperti ini saat lulus kuliah. Namun menurut Imannuel, seorang staf di salah satu kementerian, menyatakan bahwa waktu pelaksanaannya tepat dengan pergulatan
hidup yang tengah ia hadapi. Imannuel sedang membutuhkan penguatan untuk mentukan pilihan-pilihan dalam hidupnya. Bagi Tuti, seorang karyawan swasta di bidang industri pangan, retret ini membuatnya lebih semangat dalam menetukan tujuan hidup. *Banyak modul pendampingan* Romo Bei SJ mengungkapkan bahwa Civita yang telah berdiri lebih dari 40 tahun memiliki modul-modul yang dapat digunakan untuk pengembangan kaum muda,
mulai dari siswa sekolah dasar, menengah, perguruan tinggi, hingga karyawan. Khusus untuk karyawan, selain pengembangan kepemimpinan, Civita memiliki beberapa modul lain yang dapat digunakan untuk mengembangkan diri karyawan termasuk semangat melayani maupun anti korupsi. Ia mengapresiasi semangat menjadi
garam dunia yang dimiliki oleh para bhumiksarawan (anggota Yayasan Bhumiksara). Ia berharap Civita menjadi rujukan pengembangan diri dari para Bhumiksarawan. Di tengah suasana pembangunan untuk merenovasi dan membangun Civita Youth Camp, para peserta retret tetap dapat mengikuti pelatihan rohani dengan nyaman. Suasana danau, taman dan gua maria yang begitu tenang dan tentram meningkatkan kekhusukan para peserta. Mereka pun meninggalkan Civita Youth Camp dengan semangat dan harapan baru.
(Sesawi.net | Bonifatius Pandu Satria Jati, PNS alumnus Penerima
Beasiswa Yayasan Bhumiksara)