Menjadi Pribadi Yang Tahu Bersyukur

Menjadi Pribadi Yang Tahu Bersyukur

Minggu, 13 Oktober 2019

Lukas 17: 11-19

 

Menjadi Pribadi Yang Tahu Bersyukur

 

Lukas menyajikan gambaran seorang yang sungguh beriman yaitu melalui perumpamaan 10 orang sakit kusta yang amat ingin sembuh. Di dalam tradisi, angka 10 menyimbolkan ketaatan total. Dari kisah ini, kita bisa merasakan bahwa hanya 1 yang sesungguhnya memiliki ketaatan sempurna pada Allah—yaitu orang kusta Samaria yang kembali kepada Yesus untuk bersyukur atas kesembuhannya.

Perasaan yang dominan dari kesepuluh orang sakit itu adalah menderita atas sakitnya sebab mereka harus diasingkan dari masyarakat. Mereka sungguh berharap untuk pulih dah sembuh sehingga bisa kembali ke dalam hidup normal di dalam masyarakat. Mereka memanggil Yesus untuk kesembuhan; namun saat kesembuhan itu tiba—hanya satu yang kembali kepada Tuhan dan sisanya melupakan rahmat dan berkat kesembuhan itu.

Mungkin ini bisa menjadi bahwa instrospeksi kita semua sebagai umat beriman bahwa beriman mengandaikan ketaatan total kepada Allah. Saya sungguh belajar dari seorang sahabat Yesuit—Tom O’ Gorman, SJ pembimbing rohani saya saat di Manila yang mengatakan pada saya bahwa ketaatan iman itu baru teruji saat aku merasakan ketidakberdayaan dan aku masih tetap bertahan untuk setia dan berbalik pada Tuhan.

Beriman selalu bermula dari pengalaman syukur atas segala hal yang kita alami—entah itu yang menyenangkan atau sebaliknya. Namun, dibalik itu kita belajar untuk memaknai setiap jengkal pengalaman bahwa Tuhan selalu hadir di seluruh pengalaman kita.

Teman-teman, apakah diriku sungguh seperti satu orang kusta yang kembali kepada Yesus? Maukah aku belajar seperti dia yang tahu arti hidup beriman dan bersyukur?

No Comments

Post A Comment