03 Jul Ada Yang Indah di Civita
Jum’at, 03 Juli 2020
Menjalani sebuah perutusan dalam masa persiapan tahbisan sebagai imam adalah sesuatu yang membahagiakan sekaligus cemas. Membahagiakan karena bisa berada di satu tempat yang baru, mencemaskan karena harus memulai sesuatu yang baru, dengan suasana yang baru, dengan orang-orang yang baru. Civita merupakan tempat perutusan yang saya sukai karena lingkungannya. Saya tidak menyangka bahwa di tengah hiruk pikuknya keramaian di Tanggerang umumnya dan di Ciputat khususnya, saya masih mendapatkan sebuah tempat yang teduh, nyaman dan indah seperti di Civita. Setapak saja saya melangkah ke luar dari Civita, saya langsung mengalami hiruk pikuknya dunia, namun selangkah saja saya memasuki civita, saya merasa seperti berada di dunia yang lain, dunia yang tenang, hening, dunia yang bisa membawa saya menemukan kedamaian.
Saya bersyukur kepada Tuhan boleh diberi kesempatan untuk berada di Civita selama kurang lebih enam bulan. Selama enam bulan ini, saya seharusnya bisa bertemu dengan berbagai banyak orang yang datang ret-ret di tempat ini, berbagi pengalaman hidup bersama mereka, namun semua impian itu tidak tercapai karena terhalang oleh wabah covid-19. Alhasil, selama kurun waktu itu saya lebih banyak berinteraksi dengan Romo Advent, Bruder Rajak, Suster Reni, Suster Hania, Suster Yuliani, Frater Bernard, Suster Simona, Frater Aris, Frater Kristo, Diakon Lius, Brother Rio, serta karyawan dan karyawati yang bekerja di Civita. Mereka adalah saudara dan saudari yang menemani perjalanan saya selama keberadaan saya di Civita ini.
Perjumpaan saya dengan alam dan orang-orang di Civita telah mengukir sebuah kisah unik dalam sejarah perjalanan hidup saya, terkhusus perjalanan panggilan saya sebagai biarawan karmel OCD. Pengalaman perjumpaan ini secara tidak langsung membantu saya untuk mengenal diri, sehingga saya dapat membantu diri, merubah diri agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Tuhan itu selalu punya rencana dan rancangan yang terbaik buat saya. Ia memberi saya kesempatan berada di Civita ini sebagai kesempatan yang istimewah. Istimewah karena saya berada di tempat yang istimewah, berada bersama dengan orang-orang yang istimewah. Alam dan semua orang di Civita ini telah banyak membantu saya, menolong saya, mempersiapkan diri saya untuk menjadi seorang pelayan Tuhan yang baik, yang lebih baik lagi dari hari ke hari. Mungkin mereka semua tidak menyadarinya itu, tetapi itulah yang terjadi, itulah yang saya alami selama berada di Civita.
Karena itu, dari lubuk hati yang terdalam, saya bersyukur kepada Allah untuk rahmat ini, untuk cinta kasih dan perhatian yang sudah diberikan oleh semua orang di Civita ini kepada saya, cinta dan perhatian dari Romo, Bruder, Suster, Frater, juga dari para karyawan dan karyawati, yang dengan caranya masing-masing telah memberikan yang terbaik yang bisa mereka lakukan untuk saya. Terima kasih untuk kasih dan kebaikannya. Itulah yang saya pelajari dari anda semua, memberi dengan kasih yang tulus. Maafkan saya atas segala kekurangan, kekeliruan lewat tutur kata, perilaku dan tingkah laku yang kurang berkenan atau bahkan menyakitkan hati anda sekalian. Saya percaya kasih Tuhan itu luar biasa dan saya percaya Tuhan akan melimpahi anda semua dengan berkat berlimpah. Jayalah Civita!
Diakon Theo, OCD